Cara Mengoptimalkan Hard Disk Pada Windows 7

0
 
Apakah anda pernah mengalami Drive C tiba-tiba hanya tersisa beberapa giga atau megabyte lagi, padahal sebelumnya anda yakin kalau drive C masih banyak kosong. Kemudian anda merasa tiba-tiba komputer anda lambat.
Salah satu penyebab komputer lambat adalah kapasitas drive C yang sedikit. Salah satu penyebab kapasitas drive C berkurang adalah penggunaan drive C untuk System Restore.
Untuk mengatasi masalah diatas adalah dengan cara sebagai berikut :
  1. Optimalkan System Restore
    Hapus poin System Restore yg sudah kadaluwarsa alias sudah terlalu lama. Cara lain adalah mengatur jumlah hard disk yg dipakai untuk System Restore agar kita tak perlu berulang kali menghapus poin System Restore.
    • Masuk ke Windows Explorer.
    • Klik kanan pada “Computer”, kemudian klik “Properties”.
    • Klik tab “System Protection” 
    • Pada tombol “Configure” klik pada bagian Disk Space Usage!
    • Atur kapasitas hard disk akan anda digunakan.
    Tips : Jangan terlalu besar, cukup 15 persen dari sisa kapasitas hard disk. Anda juga bisa menonaktifkan System Restore. Tapi bila anda hapus maka anda tidak bisa lagi menggunakan system restore jika saat saat nanti Windows error.
    • Kalau mau menghapus poin System Restore, tekan “Delete”.
  2. Mengaktifkan Write Caching
    Dengan mengaktifkan write caching, Windows 7 tidak akan menerapkan perubahan data pada disk hingga sistem berada dalam keadaan tidak aktif atau idle sehingga performa komputer pun meningkat.
    Cara Mengaktifkannya adalah sebagai berikut :
    • Masuk ke Windows Explorer
    • Klik kanan pada “Computer”, kemudian klik “Properties”.
    • Klik tab “Device Manager”  klik  “Configure” pada bagian Disk Space Usage!
    • Pada jendela Device Manager bukalah “Disk Drives”.
    • Klik ganda pada nama hardisk anda.
    • Selanjutnya, bukalah tab “Policies” pada kotak dialog Device Properties yang muncul aktifkan opsi “Enable Caching on the Device”. Jika sudah klik tombol “OK”.
  3. Menonaktifkan Content Indexing
    Content Indexing merupakan sebuah proses yang dijalankan oleh Windows 7 melakukan index isi sebuah drive ketika anda menambahkan atau mengurangi data. Fungsinya adalah mempermudah dan mempercepat proses pencarian data. Akan tetapi untuk meningkatkan performa komputer sebaiknya non aktifkan opsi ini pada drive yg tidak sering digunakan untuk melakukan pencarian data.
    Caranya sebagai berikut :
    • Buka “Windows Explorer” kemudian klik kanan pada drive yg akan dinonaktifkan misal drive C lalu pilihlah “Properties”.
    • Pada kotak dialog Properties yg muncul bukalah tab “General” nonaktifkan opsi “Allow files on this drive to have contents indexed in addition to file properties”. Jika sudah klik tombol “Apply” dan lanjutkan dengan memilih tombol “OK”.
  4. Konversi Hard Disk FAT 16 dan FAT 32 ke NTFS
    Jika dibandingkan dengan file sistem versi sebelumnya yakni File Allocation Table (FAT), maka NTFS memiliki beberapa penyempurnaan. NTFS memiliki performa dan keamanan data yang lebih baik karena menyediakan performa dan keamanan data yang lebih baik karena menyediakan fasilitas File and Folder Permission, Encryption dan File Compression.

    Jika anda memiliki hardisk dengan file sistem FAT16 atau FAT32, maka anda bisa melakukan konversi yang telah tersedia. Nantinya, jika anda telah melakukan konversi hardisk ke file sistem NTFS, anda tidak bisa melakukan konversi lagi ke file sistem semula. Jika anda ingin menggunakan file sistem FAT lagi, anda harus melakukan format ulang pada partisi hardisk yang bisa mengakibatkan data terhapus.

    Selain itu, beberapa versi Windows sebelumnya tidak bisa membaca data yang tersimpan pada harddisk yang memiliki file sistem NTFS. Karena itu jika anda masih membutuhkan versi Windows sebelumnya, maka anda tidak perlu melakukan konversi ke NTFS.
    Jika anda telah yakin untuk melakukan konversi, ikutilah langkah-langkah berikut:
    • Tutup semua program yg dijalankan pada hardisk yang hendak di konversi. Selain itu, lakukan backup data terlebih dahulu sebelum melakukan konversi guna menghindari hal-hal yg tidak diinginkan walaupun proses konversi ini tidak mempengaruhi data yg terdapat dalam harddisk.
    • Klik tombol “Start > All Program > Accessories”.
    • Kemudian klik kanan mouse pada opsi “Command Prompt” dan pilihlah opsi “Run as Administrator”.
    • Jika diminta password administrator, masukkanlah password tersebut pada kotak dialog yang muncul.
    • Pada jendela Command Prompt yg muncul ketik “convert nama drive: /fs:ntfs”. Isikan nama drive dengan huruf yang tertera pada drive yang akan dikonversi. Misal, “convert D: /fs:ntfs”. Perintah ini berarti bahwa drive D akan dikonversikan ke dalam format NTFS.
    • Sesudah itu tekan tombol “Enter”.
    • Nantikan beberapa saat hingga proses konversi selesai dilakukan. Jika proses ini telah selesai, anda akan memperoleh keterangan pada jendela Command Prompt.
    • Untuk memeriksa file harddisk yang telah berhasil dikonversi, maka bukalah “Windows Explorer” dan klik kanan pada drive yang dikonversi tadi lalu pilih “Properties”. Anda akan mendapati file sistem yg telah berubah.