Virus Yang Pernah Menggemparkan Dunia Maya

1

CIH (alias Chernobyl)

Virus CIH menjadi salah satu yang cukup legendaris, karena menyebabkan kerusakan dan kerugian mencapai sebesar USD 20 juta sampai USD 80 juta di seluruh dunia.

Setelah diluncurkan, virus komputer berhasil mempengaruhi sejumlah besar data yang tersimpan pada komputer. Diketahui virus ini diluncurkan di Taiwan.

Telah diakui menjadi salah satu virus komputer paling berbahaya dalam sejarah. Menginfeksi file Windows 95, 98, dan Millenium Edition (ME). Selain itu, CIH tetap tinggal dalam memori mesin, mampu melanjutkan menginfeksi executable lainnya. Setelah diaktifkan, virus menimpa data pada HDD dari PC yang terinfeksi.

CIH juga bisa menimpa BIOS dari komputer yang terinfeksi, sehingga mencegah boot-up. Nama kedua virus--Chernobyl-- diberikan karena beberapa kerusakan terbesar terjadi pada hari ketika reaktor nuklir meledak.
Foto: Tampilan komputer yang terinfeksi virus CIH
Next page :  


Y2K

 Masalah Tahun 2000 atau lebih dikenal dengan singkatan Inggrisnya Y2K (Year 2 Kilo) adalah kesalahan perhitungan oleh komputer yang disebabkan oleh sistem penyimpanan tanggal yang hanya menyediakan dua digit untuk tahun, dengan asumsi bahwa kedua digit pertama adalah “19″. Hal ini dilakukan di tahun 60-an ketika komputer pertama dirancang untuk menghemat media penyimpan, tapi ketika tahun baru 2000 tiba, komputer dapat menunjukkan tanggal yang berubah dari 31 Desember 1999 ke 1 Januari 1900.
Kesalahan ini dikhawatirkan akan menyebabkan bencana besar karena komputer juga digunakan untuk mengatur fasilitas-fasilitas penting seperti PLTN dan pesawat terbang. Sebagai akibatnya banyak perusahaan di seluruh dunia mengadakan pembaharuan di bidang komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras untuk mencegah hal ini. Walaupun kemudian terbukti bahwa tidak ada bencana besar yang memakan korban jiwa, Y2K menyebabkan cukup banyak kesalahan, misalnya kartu kredit yang ditolak karena masa berlakunya habis tahun 2000, tapi dibaca komputer sebagai 1900.
da beberapa catatan yang menarik pada penutupan tahun 1999 untuk dunia
Information Technology (IT). Kekuatiran menghadapi Year 2 Kilo (Y2K) atau
dikenal juga dengan istilah millennium bug sedemikian menghantui masyarakat
di belahan dunia mana pun.
Walaupun tahun 1999 dapat meninggalkan kita dalam keadaan tenang, tetapi
banyak para pakar IT yang memprediksikan bahwa serangan ‘kutu millennia’
tersebut belum mencapai puncaknya. Jadi bagi para pengguna komputer diharap
waspada terhadap virus komputer. Dan jangan lupa bahwa komputer dan
peralatan listrik di kantor Anda belum dinyalakan karena Anda sedang libur,
bukan?
Karena dapat dimungkinkan setelah Anda menghidupkan komputer, ternyata
software atau hardware Anda tidak bebas Y2K. Atau di hard disk Anda sudah
berhimpun virus-virus yang siap ‘memakan’ seluruh data anda. Tetapi catatan
ini bukannya untuk membuat Anda semakin paranoid untuk menyalakan komputer
Anda saat mulai masuk kerja nanti, melainkan hanya mengingatkan bahwa kita
belum saatnya untuk merayakan ‘kemenangan’.
Dalam kesempatan ini pula detikcom telah menghubungi nara sumber yang dapat
mewakili dua buah perangkat lunak sistem operasi yang paling banyak
digunakan orang, yaitu Microsoft Indonesia (MI) dan Linux. “Seluruh jajaran
Microsoft di seluruh negara di belahan mana pun di dunia telah menyatakan
green code yang berarti tidak ada masalah dengan semua infrastruktur
Microsof,” ujar Ari Kun Widodo, Technical Support Group Manager MI kepada
detikcom di Jakarta, Sabtu (1/1/2000).
Dijelaskan oleh Ari bahwa untuk sampai saat ini MI belum menerima laporan
dari masyarakat, untuk mengantisipasi kemungkinan datangnya bencana Y2K yang
akan datang pada hari Senin (3/1/2000). Untuk itu MI akan memperpanjang
waktu siaganya hingga hari Selasa (4/1/2000). “CEO Microsoft Bill Gates,
akan mengadakan wawancara ekslusif live melalui saluran CNN dengan Larry
King Show pada pukul 18.00 PST atau pukul 09.00 WIB,” ujar Ari. Semua hal
tersebut menandakan bahwa Microsoft memiliki penghargaan yang tinggi
terhadap pengguna software buatannya.
Di lain pihak Penasihat Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Akbar M
Marwan mengatakan bahwa hingga saat ini belum ditemukan masalah-masalah yang
menganggu kinerja software & hardware yang diakibatkan oleh sistem operasi
Linux. “Kami belum menerima keluhan dari pihak mana pun sehubungan dengan
pemakaian Linux di beberapa instansi pemerintah maupun swasta,” jelas Akbar
saat dihubungi detikcom, Sabtu (3/1/2000). “Yang jelas, Linux telah
jauh-jauh hari mengeluarkan statement Y2K Compliant di site-site
distributornya,”